Tahun ini, tepat 27 April 2016
Dumai merayakan hari jadinya yang ke 17. Menengok tahun-tahun kebelakang, ada
banyak hal yang perlu disyukuri dan menjadi kebanggaan bagi kita semua, warga
Kota Dumai. Dumai sebagai kota Industri dan pelabuhan karena lokasinya yang
strategis memberikan banyak ruang bagi kita untuk menjadikan kota Dumai yang
terdepan, tumbuh menjadi masyarakat yang makmur dan madani dimasa-masa
mendatang.
Sebagai
kota Industri dan Pelabuhan yang terus bertumbuh dan berbenah, perlu dirayakan
dengan bijak sebagai introspeksi diri dimasa-masa mendatang. Tantangan demi
tantangan datang silih berganti. Belum juga tuntas mengakomodir angkatan kerja
dengan ketrampilan yang memadai untuk memenuhi kompetensi dasar Sumber Daya
Manusia kota Dumai sebagai kota Industri dan Pelabuhan, kini tantangan MEA yang
terbuka telah di depan mata. MEA memungkinkan pertukaran arus tenaga kerja dan
teknologi di kawasan ASEAN berjalan dengan semakin gencar. Tantangan terberat ASEAN Economic Community, adalah terjadi pasar
bebas tenaga kerja terampil (free flow of skilled labor), yang berarti tenaga kerja dalam negeri mencari pekerjaan dinegara sendiri
harus bersaing dengan tenaga kerja dari negara Asean.
Dalam tulisan sebelumnya mengenai Industri kepala sawit, Tantangan MEA
dan SDM kita, kita telah menengok apa yang telah dilakukan negara tetangga kita
Malaysia, Singapora dan Vietman. Bagaimana kesiapan dan strategi mereka dalam
menghadapi MEA. Kini, apa yang dapat
kita lakukan untuk membangun SDM kita?
Dalam sebuah forum komunikasi
Industri dan dunia pendidikan beberapa waktu yang lalu dan mengevaluasi sari
perbincangan dalam forum tersebut, saya mencoba mengevaluasi pentingnya peran
pelaku pendidikan Dumai dan pelaku industri di Dumai untuk dapat duduk bersama
guna membangun SDM sesuai dengan kebutuhan dan kompetensi yang diharapkan dunia
Industri. Beberapa strategi yang dapat dilakukan menurut hemat saya adalah Strategi mengisi pasar kerja dengan menyiapkan tenaga kerja industri kompeten yang berdaya saing, melalui: membangun pendidikan
vokasi industri berbasis kompetensi, membangun link and match
antara pendidikan vokasi dengan dunia usaha industri, mengembangkan sistem pendidikan dan
pelatihan berbasis kompetensi dan melakukan pemetaan kompetensi pasar
tenaga kerja. Misalkan, dibidang industri kelapa sawit dan
turunannya, sudah adakah lembaga pendidikan atau SMK di Dumai yang menghasilkan
lulusan dari jurusan yang memenuhi
kompetensi Industri kelapa sawit dan turunannya?
Strategi mengamankan
Pasar Kerja di Dumai dapat dilakukan dengan memenuhi kebutuhan tenaga kerja industri, melalui : diklat yang
sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan industri yang ada di Kota Dumai, pendidikan yang menghasilkan lulusan yang siap kerja dan membangun sekolah yang mendukung industri tersebut.
Sementara itu, penyiapan tenaga kerja industri kompetendilakukan melalui langkah-langkah:Pendidikan Vokasi Industri berbasis Kompetensi, dilakukan melalui:Lembaga Pendidikan Vokasi harus memiliki
spesialisasi, program Studi disesuaikan dengan kebutuhan dunia usaha industri, Kurikulum disusun bersama
dengan industri, tersedianya
Teaching Factory/Workshop/Laboratorium dengan fasilitas yang sesuai dengan
kondisi industri, terfasilitasinya pemagangan siswa pada perusahaan industri, tersedianya
tenaga pendidik yang kompeten yang mengikuti perkembangan industri, terfasilitasinya
penempatan kerja lulusan melalui bursa kerja (Career Development Center/CDC)
yang dibangun pada institusi pendidikan. Tidak mudah memang membangun hal ini menjadi kenyataan. Tetapi dengan
mencoba memulainnya kita berharap Sumber
Daya Manusia, angkatan kerja kota Dumai dapat bersaing di Pasar kerja Kota
Dumai, bahkan di ASEAN.(Lukas O. Tadjong,Praktisi HR, Trainer, Tinggal di
Dumai)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar