Sabtu, 27 Agustus 2016

MEMBANGUN SDM DUMAI DAN IMPIAN KITA




 
                Tahun ini, tepat 27 April 2016 Dumai merayakan hari jadinya yang ke 17. Menengok tahun-tahun kebelakang, ada banyak hal yang perlu disyukuri dan menjadi kebanggaan bagi kita semua, warga Kota Dumai. Dumai sebagai kota Industri dan pelabuhan karena lokasinya yang strategis memberikan banyak ruang bagi kita untuk menjadikan kota Dumai yang terdepan, tumbuh menjadi masyarakat yang makmur dan madani dimasa-masa mendatang.
Sebagai kota Industri dan Pelabuhan yang terus bertumbuh dan berbenah, perlu dirayakan dengan bijak sebagai introspeksi diri dimasa-masa mendatang. Tantangan demi tantangan datang silih berganti. Belum juga tuntas mengakomodir angkatan kerja dengan ketrampilan yang memadai untuk memenuhi kompetensi dasar Sumber Daya Manusia kota Dumai sebagai kota Industri dan Pelabuhan, kini tantangan MEA yang terbuka telah di depan mata. MEA memungkinkan pertukaran arus tenaga kerja dan teknologi di kawasan ASEAN berjalan dengan semakin gencar. Tantangan terberat ASEAN Economic Community, adalah terjadi pasar bebas tenaga kerja terampil (free flow of skilled labor), yang berarti tenaga kerja dalam negeri mencari pekerjaan dinegara sendiri harus bersaing dengan tenaga kerja dari negara Asean.
Dalam tulisan sebelumnya mengenai Industri kepala sawit, Tantangan MEA dan SDM kita, kita telah menengok apa yang telah dilakukan negara tetangga kita Malaysia, Singapora dan Vietman. Bagaimana kesiapan dan strategi mereka dalam menghadapi  MEA. Kini, apa yang dapat kita lakukan untuk membangun SDM kita?

                Dalam sebuah forum komunikasi Industri dan dunia pendidikan beberapa waktu yang lalu dan mengevaluasi sari perbincangan dalam forum tersebut, saya mencoba mengevaluasi pentingnya peran pelaku pendidikan Dumai dan pelaku industri di Dumai untuk dapat duduk bersama guna membangun SDM sesuai dengan kebutuhan dan kompetensi yang diharapkan dunia Industri. Beberapa strategi yang dapat dilakukan menurut hemat saya adalah Strategi mengisi pasar kerja dengan menyiapkan tenaga kerja industri kompeten yang berdaya saing, melalui: membangun pendidikan vokasi industri berbasis kompetensi, membangun link and match antara pendidikan vokasi dengan dunia usaha industri, mengembangkan sistem pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi dan melakukan pemetaan kompetensi pasar tenaga kerja. Misalkan, dibidang industri kelapa sawit dan turunannya, sudah adakah lembaga pendidikan atau SMK di Dumai yang menghasilkan lulusan dari  jurusan yang memenuhi kompetensi Industri kelapa sawit dan turunannya?

                Strategi  mengamankan Pasar Kerja di Dumai dapat dilakukan dengan memenuhi kebutuhan tenaga kerja industri, melalui : diklat yang sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan industri yang ada di Kota Dumai, pendidikan yang menghasilkan lulusan yang siap kerja dan membangun sekolah yang mendukung industri tersebut.

Sementara itu, penyiapan tenaga kerja industri kompetendilakukan melalui langkah-langkah:Pendidikan Vokasi Industri berbasis Kompetensi, dilakukan melalui:Lembaga Pendidikan Vokasi harus memiliki spesialisasi, program Studi disesuaikan dengan kebutuhan dunia usaha industri, Kurikulum disusun bersama dengan industri, tersedianya Teaching Factory/Workshop/Laboratorium dengan fasilitas yang sesuai dengan kondisi industri, terfasilitasinya pemagangan siswa pada perusahaan industri, tersedianya tenaga pendidik yang kompeten yang mengikuti perkembangan industri, terfasilitasinya penempatan kerja lulusan melalui bursa kerja (Career Development Center/CDC) yang dibangun pada institusi pendidikan. Tidak mudah memang membangun hal ini menjadi kenyataan. Tetapi dengan mencoba memulainnya kita berharap  Sumber Daya Manusia, angkatan kerja kota Dumai dapat bersaing di Pasar kerja Kota Dumai, bahkan di ASEAN.(Lukas O. Tadjong,Praktisi HR, Trainer, Tinggal di Dumai)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar